FiiO BTR11 : Review Spesifikasi, Detail dari DAC Portable Bluetooth HiFi dari FiiO

UNBOXING VIDEO (video dari INTIUM INDONESIA)

Dalam artikel ini, marcelzxc dari Head-Fi akan review FiiO BTR11, berikut adalah review dari dia:

Kelebihan:
– Harga terjangkau
– Bluetooth cepat dan stabil
– Mendukung codec LDAC
– Dapat menggerakkan 99% IEM
– Pembaruan firmware melalui OTA (Over-the-Air)
– Dapat terhubung dengan 2 perangkat sekaligus
– Mikrofon internal bawaan
– Sangat ringan dan portabel
– Daya tahan baterai yang baik
– Tidak mudah panas

Kekurangan:
– Ada noise latar dengan codec SBC
– Tidak memiliki fungsi pada aplikasi pendamping
– Tidak dapat digunakan sebagai DAC/AMP kabel
– Tingkat volume terbatas
– Tidak dilengkapi dengan lanyard

INTRO:

Setelah kesuksesan uBTR dan BTR1, FiiO kembali menghadirkan Bluetooth DAC/AMP terbaru mereka, FiiO BTR11.

Sebagai produk entry-level dalam lini Bluetooth receiver FiiO, BTR11 dirancang untuk menjadi solusi terjangkau bagi audiophile yang menghadapi keterbatasan output headphone pada smartphone terbaru.

SPESIFIKASI:

  • Chip Bluetooth: BES2700IHC
  • Versi Bluetooth: 5.3
  • Codec Bluetooth: AAC/SBC/LDAC
  • Output Audio: 3.5mm SE
  • Dimensi: 55x19x14.6mm (termasuk klip belakang)
  • Bobot: 13g
  • Baterai: 120mAh
  • Waktu Pengisian: ≤1.5 jam
  • Daya Tahan Baterai: ±15 jam (AAC), ±8 jam (LDAC)
  • Daya Output 1: L+R ≥45mW+45mW (16Ω, THD+N<1%)
  • Daya Output 2: L+R ≥30mW+30mW (32Ω, THD+N <1%)
  • Respons Frekuensi: 20Hz~45kHz (-3dB), Penurunan <2.3dB
  • Rasio Sinyal ke Noise (SNR): ≥101dB (A-weighted)
  • Tingkat Noise: <8μV (A-weighted)
  • Impedansi Output: PO ≤0.5Ω
  • THD+N: <0.008% (1kHz/-3dB @ 32Ω)

ASPEK FISIK:

Konstruksi:
BTR11 hadir dengan desain yang sangat ringan dan portabel, cocok untuk mereka yang mencari perangkat kecil dan tidak mencolok. Jika dibandingkan dengan FiiO BTR13, yang sudah sangat portabel, BTR11 bahkan lebih ringkas (walaupun kedua produk ini memiliki fitur berbeda).

Material BTR11 sepenuhnya terbuat dari plastik. Bagian depannya menggunakan permukaan yang menyerupai resin transparan (bukan kaca). Di sisi kanan terdapat lubang mikrofon, tombol multifungsi (on/off/pairing), serta tombol volume (-/+). Sisi kiri tidak memiliki fitur apapun. Di bagian belakang terdapat klip untuk memasang BTR11 ke baju, tas, dan sebagainya. Produk ini dilengkapi dengan satu LED RGB di bagian depan. Output 3.5mm SE terletak di bagian atas, sedangkan port USB-C berada di bagian bawah.

Kualitas material plastik BTR11 terasa lebih sederhana dibandingkan BTR13, namun tetap cukup baik. Menariknya, tombol pada BTR11 terasa lebih kokoh daripada BTR13. Meskipun tombolnya masih menghasilkan sedikit bunyi jika disentuh, ketika digoyangkan, tombol BTR11 tidak menimbulkan suara longgar seperti pada BTR13.

Bagian klip BTR11 dilengkapi dengan lubang untuk dipasangkan dengan tali gantungan (lanyard), meskipun sayangnya tali tersebut tidak termasuk dalam paket pembelian. Sebagai perbandingan, BTR13 hadir dengan lubang sekaligus tali gantungan di dalam paketnya. Perbandingan ini hanya sebagai referensi, karena kedua produk berada dalam kategori harga yang berbeda dan memiliki fitur yang tidak setara, dengan BTR13 berada di atas BTR11.


Bluetooth:
Sinkronisasi antara gambar dan suara pada BTR11 sangat baik, tanpa delay yang terasa. Stabilitas sinyal juga sangat memuaskan tanpa gangguan. Jarak koneksi stabil hingga sekitar 10 meter sebelum sinyal terputus. BTR11 mendukung pairing dengan dua perangkat secara bersamaan, meskipun hanya satu perangkat yang aktif sebagai utama, sementara perangkat lainnya berada dalam mode “pause.”

Catatan Penting:
BTR11 berfungsi secara eksklusif sebagai penerima Bluetooth, sehingga tidak dapat digunakan sebagai DAC/AMP dongle melalui koneksi USB-C. Port USB-C hanya digunakan untuk pengisian daya, dan perangkat tidak dikenali oleh smartphone atau komputer (meskipun menggunakan kabel OTG).


Aplikasi FiiO Control:
(Tidak ada informasi tambahan dalam teks ini, kemungkinan akan dilanjutkan dalam deskripsi terpisah.)

APLIKASI FiiO CONTROL:

BTR11 tidak menawarkan fitur tambahan melalui aplikasi FiiO Control, kecuali untuk memeriksa pembaruan firmware yang tersedia via OTA. Screenshot pertama menunjukkan seluruh fungsi yang tersedia untuk BTR11 dalam aplikasi ini, sedangkan screenshot lainnya berasal dari sistem Android (Samsung Android 14 dan Motorola Android 9). Aplikasi FiiO Control tersedia untuk Android dan iOS.

Berbeda dengan BTR13, BTR11 tidak memiliki layar atau informasi dalam aplikasi. Untuk mengetahui codec Bluetooth yang sedang digunakan, FiiO menyediakan diagram kode LED berikut:

  • SBC: Lampu biru berkedip sekali setiap 5 detik
  • AAC: Lampu biru berkedip dua kali setiap 5 detik
  • LDAC: Lampu biru berkedip tiga kali setiap 5 detik

PENGATURAN VOLUME:
BTR11 memiliki 16 langkah kontrol volume. Perangkat ini tidak mendukung kontrol volume independen, artinya jika Anda menyesuaikan volume menggunakan BTR11 atau ponsel, skala volume akan tetap sama. Saat dipasangkan dengan Windows, pengaturan volume tetap terdiri dari 16 langkah, dengan nilai berikut:
6, 13, 19, 25, 31, 38, 44, 50, 56, 62, 69, 75, 81, 87, 94, dan 100.
Namun, ketika mengatur volume menggunakan mouse di komputer (satu per satu), penyesuaian halus ini tidak berfungsi sesuai harapan. Sebagai contoh, nilai volume antara 7 dan 13 menghasilkan tingkat suara yang sama.


UJI PANAS:
BTR11 tidak mengalami masalah pemanasan. Setelah memutar musik selama satu jam, permukaan perangkat tetap tidak panas.


BATERAI:
Daya tahan baterai BTR11 tergolong baik. Meskipun tidak sepanjang BTR13 (yang memiliki kapasitas baterai hampir 4 kali lebih besar), performa baterainya cukup memuaskan. Informasi status baterai ditampilkan di perangkat Android, dengan pembaruan setiap 10%. Ketika baterai lemah, perangkat akan memberikan notifikasi suara seperti “low battery.” Namun, notifikasi ini cukup mengganggu, dan opsi untuk menonaktifkannya melalui aplikasi akan sangat membantu.


AKSESORI:
Paket penjualan BTR11 hanya menyertakan kabel USB-A ke USB-C. Akan lebih baik jika FiiO juga menyertakan kabel USB-C ke USB-C dan adaptor USB-A. Meskipun terdapat lubang untuk menggantung tali (lanyard), tali gantungan tidak disertakan dalam paket.


MIKROFON:
BTR11 dilengkapi mikrofon omnidirectional di sisi kanan, yang mendukung panggilan melalui Bluetooth. Berdasarkan tes dengan narasi AI menggunakan speaker komputer, kualitas mikrofon tergolong baik, meskipun sedikit kalah dari BTR13 yang menghasilkan suara lebih bersih. Kedua mikrofon menghasilkan suara yang agak rendah dan sedikit “boxy.”


PENGGUNAAN DI MOBIL:
BTR11 dapat digunakan sebagai perangkat audio di mobil dengan cara dipasangkan ke sistem Bluetooth mobil. Namun, fitur ini belum diuji dalam ulasan ini.

2_1.jpg

3_1.jpg

4_1.jpg

5_1.jpg

6_1.jpg

7_1.jpg

ASPEK SUARA

Keseluruhan Kesan Suara:
FiiO BTR11 adalah perangkat entry-level yang hanya mendukung koneksi Bluetooth, menggunakan chip DAC BES Technic BES2700IHC dan amplifier Heroic HT97220. Kelebihan utama dari BTR11 adalah dukungan codec LDAC, yang jarang ditemukan pada perangkat dalam kategori ini.

Saat menggunakan codec SBC, terdengar sedikit noise yang menurunkan pengalaman mendengarkan. Noise ini tetap ada meskipun menggunakan berbagai sumber audio. Sebaliknya, dengan LDAC, suara yang dihasilkan bebas noise dan lebih jernih, menawarkan pengalaman mendengarkan yang jauh lebih baik. Oleh karena itu, codec LDAC adalah opsi terbaik untuk BTR11.

Namun, penting untuk dicatat bahwa agar memanfaatkan LDAC, perangkat pemancar juga harus mendukung codec ini. Jika Anda memerlukan pemancar LDAC, FiiO BT11 dapat menjadi pilihan.

Dengan LDAC, kualitas audio BTR11 sangat transparan, murni, dan bebas distorsi.


Amplifikasi dan Synergy:
Selama pengujian, BTR11 digunakan dengan Quintet dan NM20, keduanya IEM dengan sensitivitas tinggi. Dengan pengaturan volume pada 50% (setara dengan level 8 dari total 16 level), output sudah cukup kencang. Bahkan, pada level 10, volumenya terasa terlalu keras bagi sebagian orang.


Perbandingan: FiiO BTR11 vs FiiO BTR13

Kedua perangkat ini memiliki target pengguna yang berbeda, sehingga perbandingan lebih berfokus pada kebutuhan dan fitur:

  1. Keunggulan BTR11:
  • Lebih ringan, kecil, dan terjangkau.
  • Cocok bagi mereka yang mengutamakan portabilitas maksimal dan anggaran minim.
  1. Keunggulan BTR13:
  • Fitur lebih lengkap: Mendukung lebih banyak codec BT, dua output headphone, dapat digunakan sebagai DAC/AMP melalui kabel, memiliki EQ, layar, daya lebih besar, dan pengaturan melalui aplikasi.
  • Suara: Lebih netral, soundstage lebih luas, transparansi lebih baik, dan detail lebih tinggi dibandingkan BTR11.
  • Sangat serbaguna dan cocok untuk audiophile yang mencari fleksibilitas dan performa tinggi.

Dari segi kualitas suara, BTR13 unggul dengan profil suara yang lebih netral, soundstage lebih luas, dan definisi lebih baik. Sebaliknya, BTR11 cenderung memberikan suara yang lebih hangat, namun tidak seimbang dengan kualitas amplifikasi yang dimiliki BTR13.


Kesimpulan:
Jika Anda mencari Bluetooth receiver dengan portabilitas maksimal dan harga terjangkau, BTR11 adalah pilihan yang baik. Namun, untuk fitur lebih lengkap, fleksibilitas, dan kualitas suara yang lebih baik, BTR13 jelas merupakan pilihan yang lebih unggul.

8_1.jpg

9_1.jpg

10_1.jpg

11_1.jpg

Jika ingin membeli produk ini, dapat dibeli di link berikut ini, GARANSI RESMI 1 TAHUN! (Link akan kami beri disini jika produk resmi telah rilis di Intium Indonesia, ditunggu yaa!)

Source Blog:

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

On Key

Related Posts

HIFIMAN ISVARNA : Review Informasi Spesifikasi, Detail dari Headphone HiFiMAN satu ini

Hari ini, James dari Headfonics akan mengulas HIFIMAN ISVARNA, headphone high-end terbaru dari HIFIMAN yang mengusung desain semi-tertutup dengan konfigurasi driver hybrid unik: gabungan driver dinamis dan planar magnetik dalam satu unit. Dibanderol di angka IDR52.500.000, ISVARNA hadir sebagai upaya HIFIMAN untuk mendorong batasan teknologi driver hybrid dalam format full-size headphone. RingkasanDengan memadukan teknologi driver planar dan dinamis, HIFIMAN ISVARNA menawarkan keseimbangan sempurna antara resolusi teknikal dan energi musikal. Bass yang hentak dan menggugah berpadu dengan treble yang bebas distorsi, bertekstur, dan lincah—menyuguhkan pengalaman mendengarkan yang mendalam dan presisi ala headphone audiophile sejati. Kelebihan• Dinamika yang kuat dan menggugah.• Karakter

Moondrop RAYS : Pro Gaming IEM dengan Teknologi HiFi, Audio Gaming dengan IEM Akustik HiFi Profesional

VIDEO UNBOXING Moondrop RAYS (dari INTIUM INDONESIA) Moondrop dengan bangga memperkenalkan RAYS, IEM PRO GAMING perdana Moondrop yang memadukan teknologi akustik HiFi profesional dan kini tersedia seharga IDR1.585.000! Spesifikasi Moondrop RAYS – Pro Gaming IEM dengan Teknologi HiFi Model: RAYSTipe: USB-C DSP Pro Gaming IEM dengan Mikrofon dan AI Noise CancellationSeri: MOONDROP Gravity – Pro Gaming Series Konfigurasi Driver Spesifikasi Teknis Konektivitas Moondrop RAYS dirancang khusus untuk kebutuhan gaming kompetitif dengan pendekatan audio kelas HiFi, menawarkan resolusi tinggi, pemrosesan DSP internal, dan tuning presisi yang bisa disesuaikan melalui aplikasi maupun platform web. Akustik HiFi Profesional, Kini Hadir untuk Gaming RAYS

TRUTHEAR x Crinacle Zero:BLUE2 : Penyempurnaan dari Model Klasik dengan Tuning Harman++ Banyak Performa Teknikal

UNBOXING (video dari INTIUM) Dalam blog informasi ini, jeromeoflahert dari Head-Fi akan memberi review opininya mengenai IEM baru kolaborasi dari Truthear x Crinacle Zero:BLUE2 ini. Berikut adalah opini milik dia: Kelebihan: Kekurangan: Penyempurnaan dari Versi Original, tapi Apakah Terlalu “Teknis”? Kolaborasi Truthear dan Crinacle selalu mengincar tuning ala Harman dengan harga yang bersahabat. Zero Blue 2, generasi terbaru dari seri dual dynamic driver (DD) ini, mencoba mengungguli Truthear Zero dan Zero Red sebelumnya. Tapi, apakah tuning treble-nya kali ini justru “terbang terlalu dekat ke matahari”? Hype—baik yang positif maupun negatif—di sekitar IEM ini memang susah diabaikan. Apalagi dengan Crinacle yang

Astell&Kern SP3000M Copper Nickel Limited Edition : Astell&Kern Meluncurkan Pemutar Musik A&ultima SP3000M Copper Nickel Edisi Terbatas

Astell&Kern, pemimpin global dalam produk dan aksesori audio resolusi tinggi, mengumumkan edisi terbatas terbaru dari digital audio player (DAP), yaitu A&ultima SP3000M Copper Nickel. Pemutar ini akan mulai dikirimkan pada akhir Februari di Asta dan Maret 2025 secara global, dengan harga $2,699 dan hanya tersedia dalam jumlah terbatas di dealer resmi Astell&Kern di seluruh dunia. Menggabungkan teknologi audio mutakhir dan performa suara superior, edisi terbatas Copper Nickel ini menghadirkan keunikan material mewah yang semakin meningkatkan kualitas SP3000M ke level yang lebih tinggi. Edisi copper sebelumnya dari Astell&Kern telah mendapat pujian dari para audiophile karena kemampuannya menangkap serta mereproduksi nada alami

HiFiMAN HE1000 Unveiled : Review Informasi dan Spesifikasi Detail Informasi dari Headphone Full Open-Back ini

UNBOXING VIDEO (dari INTIUM INDONESIA) Dalam blog ini, pihak Headfonia akan review detail dari Headphone Planar Full Open-Back dari HiFiMAN, yaitu HiFiMAN HE1000 Unveiled. Berikut adalah review milik mereka: Jika Anda menggemari audio personal, maka Anda pasti sudah familiar dengan merek Hifiman. Didirikan pada tahun 2007 oleh Dr. Fang di New York, Hifiman berfokus pada produksi perangkat audio high-end untuk pengguna individu. Hifiman adalah merek pertama yang merilis pemutar audio portabel kelas high-end, yaitu HM-801, yang menjadi pionir bagi Reference Audio Players yang kita kenal saat ini. Salah satu hal yang membuat Hifiman menonjol adalah inovasi tanpa henti di setiap