Hari ini, James dari Headfonics akan mengulas HIFIMAN ISVARNA, headphone high-end terbaru dari HIFIMAN yang mengusung desain semi-tertutup dengan konfigurasi driver hybrid unik: gabungan driver dinamis dan planar magnetik dalam satu unit. Dibanderol di angka IDR52.500.000, ISVARNA hadir sebagai upaya HIFIMAN untuk mendorong batasan teknologi driver hybrid dalam format full-size headphone.
Ringkasan
Dengan memadukan teknologi driver planar dan dinamis, HIFIMAN ISVARNA menawarkan keseimbangan sempurna antara resolusi teknikal dan energi musikal. Bass yang hentak dan menggugah berpadu dengan treble yang bebas distorsi, bertekstur, dan lincah—menyuguhkan pengalaman mendengarkan yang mendalam dan presisi ala headphone audiophile sejati.
Kelebihan
• Dinamika yang kuat dan menggugah.
• Karakter vokal yang penuh, intim, dan berisi.
• Ekstensi frekuensi yang tergolong baik di kedua ujung spektrum.
Kekurangan
• Karakter suara sedikit laid-back (cenderung relaks, kurang agresif).
• Butuh daya yang agak besar untuk performa optimal.
ISVARNA adalah headphone semi-tertutup terbaru dari HIFIMAN yang menghadirkan pendekatan unik dengan menggabungkan teknologi driver planar dan dynamic eksklusif milik mereka.
Tujuannya: menghadirkan hentakan bass yang lebih kuat dan berisi, tanpa mengorbankan performa atas yang halus, presisi, dan bertekstur.
Diposisioning sedikit di atas HE1000 Unveiled, ISVARNA merupakan headphone full-size hybrid pertama yang diumumkan oleh HIFIMAN—sebuah langkah ambisius yang turut mengusung desain koreksi fase khusus demi menjaga koherensi suara.
Teknologi dan rancangan yang diterapkan jelas inovatif, namun seberapa efektif hasil perpaduan dua pendekatan ini dalam format semi-closed? Mari kita telusuri apakah HIFIMAN berhasil mengekstrak keunggulan dari keduanya dan memadukannya secara harmonis.
Fitur
HIFIMAN ISVARNA hadir dengan desain semi-tertutup dan menggabungkan teknologi driver planar serta dinamis dalam sistem crossover dua arah.
Dengan impedansi hanya 16Ω dan sensitivitas 93 dB/mW, headphone ini memang tergolong mudah dipicu dari sisi impedansi, namun tetap membutuhkan amplifier yang cukup bertenaga untuk mencapai performa optimal.
Ukuran driver tidak dijelaskan secara eksplisit, namun kemungkinan besar diambil dari teknologi driver HIFIMAN sebelumnya. Driver planar-nya dilengkapi dengan Stealth Magnet berbentuk bulat untuk mengurangi difraksi serta membran berketebalan nanometer guna mencapai resolusi tinggi dan pergerakan yang sangat presisi.
Sama seperti sistem speaker high-end yang memisahkan tweeter dari driver full-range untuk memperluas cakupan frekuensi, HIFIMAN menerapkan pendekatan serupa dengan menambahkan driver dinamis untuk menangani frekuensi rendah. Penempatan driver ini dirancang pada sudut tertentu agar kedua jenis driver dapat menyatu secara akustik langsung ke telinga, sekaligus meminimalkan masalah fase antar-driver.
Desain
ISVARNA tampil sangat berbeda dari lini HIFIMAN sebelumnya, mengusung cangkang bulat dengan estetika futuristik yang sekilas mengingatkan pada desain legendaris Sony R10—memungkinkan konfigurasi sudut unik untuk dua driver di dalamnya.
Warna abu-abu keperakan yang dipadukan dengan rangka stainless steel mengilap memberikan kesan kokoh dan elegan, sejalan dengan nama “ISVARNA” yang berarti “badai petir” dalam bahasa Rumania.
Meski mengusung dua jenis driver dan sejumlah besar magnet dalam bodi aluminium, bobotnya tetap cukup ringan di angka 462 gram.
Di bagian belakang earcup terdapat ventilasi tersembunyi yang mempertegas desain semi-open, sementara bentuk rangka dan headband kulitnya tetap mempertahankan gaya khas HE1000 series dengan sistem penyesuaian yang fleksibel.
Satu detail menarik adalah adanya penunjuk arah depan berupa panah pada earcup—elemen fungsional yang jarang ditemui namun sangat membantu.
Kenyamanan & Isolasi
ISVARNA termasuk ringan untuk kelasnya, dengan earcup bundar yang membungkus telinga secara penuh. Rangka headband yang ergonomis mendistribusikan bobot dengan merata di kepala, membuat sesi dengar panjang tetap terasa nyaman.
Clamping force yang cukup memberikan seal yang baik—meningkatkan respons bass secara signifikan.
Desain semi-terbuka dengan ventilasi di sisi belakang memungkinkan sedikit suara luar masuk, namun tetap menjaga cukup isolasi untuk mendengarkan secara privat di lingkungan dalam ruangan.
Kabel Bawaan
Menariknya, ISVARNA dilengkapi dengan tiga kabel tebal untuk berbagai kebutuhan koneksi:
- Kabel 1,5 meter dengan terminasi 3.5mm
- Kabel 3 meter dengan terminasi XLR balanced
- Kabel 3 meter dengan terminasi 6.35mm
Meskipun diameter kabel terlihat premium, HIFIMAN tidak menyebutkan material konduktor yang digunakan. Sayangnya, tidak disertakan kabel 4.4mm balanced, yang sebetulnya akan lebih ideal untuk mendongkrak performa dari DAP bertenaga tinggi.
Menguji ISVARNA dengan output 4.4mm dari portable high-end akan jadi eksperimen menarik.
Kemasan & Aksesori
ISVARNA dikemas dalam kotak hadiah berlapis busa tebal dengan penutup metalik—gaya kemasan klasik HIFIMAN. Di dalamnya terdapat tiga kabel bawaan dan sebuah buku panduan pengguna.
Dimensi kotaknya yang ringkas juga menjadikannya sebagai solusi penyimpanan praktis saat headphone tidak digunakan.
Impresi Suara
Setelah melalui proses burn-in selama 100 jam, HIFIMAN ISVARNA diuji bersama berbagai perangkat seperti HIFIMAN EF500, FiiO K19, RME ADI-2 Pro, dan xDuoo XD05 Pro. Berikut adalah kesan soniknya:
Ringkasan
ISVARNA sukses mengatasi berbagai kekurangan umum pada desain planar tunggal dengan menggabungkan kelembutan serta kedalaman di frekuensi rendah melalui driver dinamis, menghasilkan vokal yang terdengar lebih alami dan organik.
Tuning-nya cenderung mengikuti kurva W dengan karakter sedikit laid-back, menekankan ujung bawah dan atas spektrum frekuensi, dengan sedikit condong ke arah low-end. Transisi antar driver berlangsung mulus tanpa perbedaan kecepatan yang mencolok.
Meski pada volume tinggi, keseluruhan performa tetap koheren, dengan karakter bass yang padat, tidak terdistorsi, dan dinamis secara musikal.
Bass
Karakter bass ISVARNA menyuguhkan decay yang lapang, memberi kesan ruang dan kedalaman. Saat dipasangkan dengan EF500, low-end terdengar halus namun tetap padat dan berenergi, menampilkan decay serta harmonik yang kaya dan terkontrol.
Untuk track dengan permainan drum intens, serangannya terasa mantap dengan decay yang tetap terdengar di ruang udara. Bass muncul dari titik fokus yang presisi dalam soundstage.
Karakter ini memberikan energi, tekstur, dan timbre yang lebih natural dibanding bass planar murni yang biasanya mengedepankan kecepatan dan presisi.
Dalam pengujian dengan ensemble besar, ISVARNA menyuguhkan hentakan bass yang mendalam tanpa mengganggu area mid, mempertahankan separasi yang rapi antar instrumen.
Desain crossover menjaga transisi dari midbass ke upper bass (sekitar 400–500Hz) tetap cepat dan terukur. Bass tetap responsif di berbagai sumber, dengan peningkatan dampak dan kejernihan saat diberi gain tinggi—menyajikan thump dan rumbles yang jelas terdengar.
Bahkan pada sumber yang kurang bertenaga, ISVARNA tetap mempertahankan profil dinamis, walau bisa terdengar sedikit hampa di area mid dan decay yang kurang bersih.
Dibandingkan dengan headphone planar murni yang terkenal analitis, ISVARNA jauh lebih bersahabat dengan genre R&B dan instrumen low-end, menyuguhkan dinamika dan bobot ekstra tanpa kehilangan kejelasan.
Secara tonal, bass-nya mungkin terdengar sedikit lebih “gemuk” dari planar biasa, tapi memberikan kualitas euphonic yang menyenangkan tanpa mengorbankan keseimbangan suara secara keseluruhan.
Mid
Sebagai headphone hybrid, ISVARNA memang menonjolkan ujung bawah dan atas spektrum, namun area mid tidak lantas diabaikan.
Vokal hadir dengan sentuhan lembut dan pemisahan yang baik dari frekuensi rendah. Suara vokal gelap tetap terdengar jelas di tengah hentakan drum dan bass yang kuat, dengan posisi vokal yang sedikit mundur untuk menciptakan ruang dan nuansa netral.
Tuning ini menjaga instrumen lain tetap jernih, menjadikannya cocok untuk genre instrumental dan musik klasik.
Fundamental frekuensi vokal berada di wilayah crossover, memberi karakter suara yang kaya dan berisi. Karakter ini cocok untuk vokal gelap yang cenderung dominan, meski untuk vokal ringan atau tipis mungkin terasa agak kurang penetratif—pengaturan EQ dapat membantu di sini.
Suara vokal yang kuat tetap terdengar dinamis dan tegas saat pitch naik tanpa kompresi, sementara suara yang lemah mungkin terasa kurang effortless.
Tuning ISVARNA cocok dengan perangkat solid-state yang memberi warna tambahan, terutama di low-end. Saat dipadukan dengan DAC R2R atau ampli tabung yang menonjolkan harmoni dan warna di mid, vokal menjadi lebih dalam dan instrumen terdengar lebih beresonansi dan kompleks.
Treble
ISVARNA memiliki respon treble yang bersinar namun tetap terkendali, dengan penurunan di area sibilance (sekitar 5–6kHz) agar vokal tidak terlalu menusuk.
Instrumen tajam seperti strings dan vokal tinggi ditampilkan dengan detail namun tetap bulat, seimbang antara kilau dan kelembutan.
Tuning-nya memungkinkan instrumen seperti trumpet dan saxophone terdengar hidup dan kaya tekstur tanpa distorsi, sementara cymbal disajikan jernih namun tidak menusuk.
Amplitudo treble berada di tingkat yang mendekati bass, dan bisa menjadi lebih dominan saat didorong oleh amplifier bertenaga, membantu menjaga kebersihan di area low-end.
Treble tetap stabil bahkan di volume tinggi, mempertahankan dinamika tanpa mengganggu kejelasan, serta tidak menekan area mid secara berlebihan—hasilnya adalah koherensi tonal yang terjaga.
Staging & Dinamika
Dengan desain semi-closed dan treble yang luas, ISVARNA menghadirkan soundstage yang lapang dengan penempatan instrumen yang jelas dan fokus, terutama di frekuensi atas yang hidup dan berkilau.
Penempatan crossover pada ISVARNA terasa optimal, menjaga posisi dan definisi vokal serta instrumen di midrange agar tetap terbaca dengan baik.
Bass memiliki kedalaman yang baik dan kecepatan pulih yang sedang—lebih lambat dari planar murni, namun lebih tekstural. Treble yang kaya mendukung reproduksi ambience dan mikro-detail, menciptakan soundstage yang realistis dan dalam.
Presentasi vokal terasa pas—tidak terlalu maju ataupun tenggelam, dengan definisi yang jelas dan tubuh vokal yang utuh tanpa terdengar kosong atau tertutup.
Vokal terdengar solid dan well-defined, terutama suara gelap yang terasa lebih penuh, sementara suara ringan cenderung lebih menyebar dalam lanskap suara.
Performa
Dengan konfigurasi dual-driver dan teknologi planar generasi terbaru, ISVARNA menawarkan keunggulan dalam aspek teknikal.
Namun demikian, DHS-1 juga memiliki kekuatan tersendiri, seperti mid-bass yang lebih solid dan bertenaga, penyajian midrange yang lebih netral dan tidak berwarna, serta kemudahan dalam penggerakan menggunakan perangkat portabel.
Saat diuji dengan hentakan drum Afrika berkecepatan tinggi, ISVARNA menghadirkan kedalaman yang sebanding dengan DHS-1, namun dengan pukulan yang sedikit lebih tebal meski tidak sedalam DHS-1.
Karakter mid-low ISVARNA yang lebih penuh juga membuat vokal terdengar lebih menonjol. Walau menghadirkan hentakan yang kuat dan attack yang lebih mantap, respons bass ISVARNA terasa lebih lambat dibanding tuning DHS-1 yang lebih bersih.
DHS-1 dengan respons low-end yang lebih cepat mampu menyampaikan dentuman bass berturut-turut secara dinamis dan terkontrol tanpa penekanan berlebih pada decay.
ISVARNA menyajikan midrange yang lebih kaya warna, hidup, dan padat, berkebalikan dengan pendekatan DHS-1 yang bersih, netral, dan sangat transparan, sehingga lebih menyuarakan harmonik vokal dengan jernih.
Lagu-lagu bergenre R&B, EDM, dan track yang menonjolkan vokal maupun instrumen seperti gitar akustik terdengar lebih basah, intim, dan berbodi penuh di ISVARNA.
Hal ini sangat kontras dengan karakter DHS-1 yang jernih, apa adanya, dan cenderung menyukai musik klasik, vokal etereal bertenaga, atau kebutuhan analitik untuk mendeteksi detail mikro pada rekaman.
Penilaian Akhir
Dengan menggabungkan teknologi planar dan dynamic driver, HIFIMAN berhasil menghadirkan keseimbangan antara performa teknikal dan energi musikal, menyatukan bass yang berisi dan engaging dengan treble yang bebas distorsi, bertekstur, dan lincah.
Penambahan dynamic driver membuat ISVARNA lebih mudah digerakkan, memiliki timbre yang alami, serta hentakan low-end yang mantap, sekaligus memberi ekspansi dan nuansa yang lebih hangat dibanding headphone planar konvensional.
Penerapan sistem crossover terasa presisi dan efektif, menghasilkan tuning yang alami dan imersif—menjadi jawaban bagi pendengar yang merasa suara planar murni terlalu klinis atau datar pada frekuensi rendah.
Secara keseluruhan, ISVARNA adalah alternatif menarik bagi mereka yang mencari kombinasi finesse teknikal dan musikalitas emosional. Akan menarik jika ke depannya hadir versi lanjutan ISVARNA dengan performa panggung yang lebih luas dan ekspansif.
Spesifikasi Teknis HIFIMAN ISVARNA
• Respons Frekuensi: 6Hz – 60kHz
• Impedansi: 16Ω
• Sensitivitas: 93 dB/mW
• Berat Bersih: 462g
Jika ingin membeli produk ini, dapat dibeli di link berikut ini, GARANSI RESMI 1 TAHUN! https://tk.tokopedia.com/ZShBvGvhd/
Source Blog: https://headfonics.com/hifiman-isvarna-review/